Tuesday, September 8, 2020

BATERAI SEPEDA MOTOR

A. Ikhtisar
Baterai sepeda motor dapat digolongkan ke dalam dua jenis. Yaitu baterai yang memerlukan penambahan air suling dan yang tidak memerlukannya. Pada umumnya, yang pertama dinamakan vented batteries (baterai berventilasi), dan yang terakhir valve regulated batteries (Valve Regulated Lead Acid: VRLA), baterai timah asam yang diatur dengan klep.



1. Fungsi baterai pada sepeda motor
            a. Mesin dalam keadaan mati dan sewaktu mesin dihidupkan:
                Baterai akan memasok kebutuhan listrik ke semua komponen listrik.


b. Pada putaran mesin rendah
Sewaktu daya listrik yang dihasilkan oleh generator lebih rendah daripada yang diperlukan oleh komponen- komponen listrik, baik baterai maupun generator memasok listrik ke komponen-komponen listrik tersebut.

c. Pada putaran mesin tinggi
Sewaktu daya listrik yang dihasilkan oleh generator lebih tinggi daripada yang diperlukan oleh komponen- komponen listrik, baterai menyimpan listrik yang diterimanya dari generator.




2. Pengisian dan pelepasan
Pengisian listrik adalah untuk menyimpan listrik di dalam baterai. Pelepasan listrik adalah untuk mengeluarkan listrik yang disimpan di dalam baterai.
Oleh karena listrik yang disimpan di dalam baterai terpakai pada pelepasan, baterai tidak dapat dipakai kecuali apabila mereka diisi lebih dulu.



3. Konstruksi baterai
Perbedaan utama antara vented batteries (baterai berventilasi) dan VRLA batteries (baterai timah asam yang diatur dengan klep), baik tipe kering dan tipe basah terletak pada penambahan air.

        a. Baterai berventilasi
Baterai berventilasi mempunyai tutup sel pada bagian atasnya untuk penambahan air suling dan pekerjaan lain. Ada juga lubang pembuangan untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan pada pengisian listrik.




b. Baterai VRLA (tipe kering dan basah)
Oleh karena VRLA batteries tidak memerlukan penambahan air suling dan tidak mengeluarkan gas pada waktu pengisian listrik, tidak ada tutup sel atau lubang pembuangan.


4. Gas hasil pengisian
Sewaktu baterai diisi muatan listrik, gas-gas (hidrogen dan oksigen) dihasilkan di dalamnya. Itulah sebabnya mengapa vented batteries dilengkapi dengan selang pernapasan untuk mengeluarkan gas-gas yang dihasilkan. Di lain pihak, VRLA battery menyerap gas-gas yang dihasilkan di dalamnya.


5. Cara penanganan cairan elektrolit
Baterai elektrolit, yang merupakan asam sulfat encer, dapat menyebabkan kebutaan atau luka bakar jika terkena mata atau kulit. Juga menyebabkan karat pada permukaan yang dicat atau logam jika bersentuhan dengan perangkat logam atau badan kendaraan. Oleh karena itu, pastikan untuk
 
memakai kacamata pelindung dan sarung tangan saat bersentuhan dengan baterai.


Ketika cairan elektrolit mengenai manusia atau kendaraan: Karena elektrolit adalah cairan bening dan tidak berwarna, maka percikan kecil mungkin tidak dapat terlihat. Berhati- hatilah untuk tidak memercikkan elektrolit selama servis dan perawatan. Jika terkena tubuh manusia atau kendaraan, maka segera ambil tindakan di bawah ini.
Jika terkena mata cuci mata dengan banyak air bersih selama minimal 15 menit. Kemudian, kunjungi dokter mata segera.
Jika masuk ke mulut atau tertelan, segera kumur dengan air minum berulang kali. Lalu, minum banyak air minum dan kunjungi dokter segera.
Jika bersentuhan dengan kulit atau kendaraan bilas dengan banyak air. Kemudian, cuci kulit atau kendaraan dengan sabun atau deterjen.

6. Cara menggunakan Hydrometer
Hydrometer digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit baterai. Pengukuran berat jenis elektrolit terkait mengidentifikasikan jumlah/kuantitas listrik dalam baterai (baik dalam keadaan kosong atau isi).
Prosedur pengukuran:
a. Buka tutup sel dan masukkan hydrometer ke dalam sel baterai secara vertikal. Perlahan hisap elektrolit kedalam hydrometer tersebut.

b. Baca skala float tersebut dan pastikan bahwa float mengambang dalam elektrolit tanpa bersentuhan dengan tabung kaca.
Catatan:
Untuk mengukur tingkat cairan dalam tabung lain, point B biasanya yang membaca. Namun, untuk hydrometer, point A yang membaca. Hal ini memungkinkan pembacaan berat jenis bahkan ketika elektrolit keruh.





c. Kembalikan elektrolit yang dihisap ke dalam sel baterai melalui lubang sel.
*Pastikan untuk mengembalikan elektrolit yang disedot kedalam sel baterai seluruhnya
d. Hisap elektrolit dari sel baterai lain dan ukur berat jenisnya.
*Jangan mencampur elektrolit dari satu sel baterai dengan sel baterai yang lain

Mengubah berat jenis elektrolit pada suhu standar:
Suhu standar untuk mengukur berat jenis elektrolit adalah 20˚ C. Bila suhu elektrolit tidak 20˚ C, hitung berat jenis dengan formula di bawah ini untuk mengubahnya ke berat jenis pada suhu standar.

Rumus konversi:
Berat jenis pada suhu standar (20 ˚ C)
= Realisasi pembacaan berat jenis pada t˚ C (suhu elektrolit) + 0.0007 (t-20)
Misalnya:
1. Ketika berat jenis sebenarnya dari elektrolit pada 35˚ C adalah 1.270, maka berat jenis adalah 1.280 pada 20˚ C.
2. Ketika berat jenis sebenarnya dari elektrolit pada 5˚ C adalah 1.290, maka berat jenis adalah 1.280 pada 20˚ C.
t = suhu elektrolit saat pengukuran


B. Mempersiapkan Baterai Baru
Sebelum Vented Batteries (baterai berventilasi) dan Dry VRLA batteries (baterai VRLA kering) dipakai, harus dimasukkan elektrolit dulu kedalamnya. Setelah terisi dengan jumlah elektrolit yang tepat, dalam banyak kasus mereka dapat langsung dipakai tanpa disetrum dulu. Namun, adakala bahwa penyetruman baterai mungkin akan diperlukan tergantung pada kondisi penyimpanan baterai atau faktor-faktor lain.
Di lain pihak, elektrolit tidak perlu dimasukkan secara manual ke dalam Wet VRLA batteries (baterai VRLA basah). Namun, sebelum memakai baterai VRLA basah, ukurlah voltase antara terminal-terminal baterai.
Contoh-contoh berikut memperlihatkan baterai berventilasi dan baterai VRLA kering dan basah merk GS - Yuasa, dan menjelaskan cara mempersiapkan baterai.



1. Persiapan baterai berventilasi
Bacalah uraian di bawah. Periksa bahwa elektrolit sesuai untuk baterai, kemudian masukkan ke dalam sel-sel baterai.
Hidrogen dan oksigen akan keluar dari baterai sementara elektrolit dimasukkan ke dalamnya. Jauhkan pengisian dari lidah api dan di tempat yang berventilasi baik.



a. Persiapan
Letakkan nampan di atas permukaan mendatar dan letakkan baterai pada nampan. Bersihkan bagian atas baterai dari debu. Alasannya adalah bahwa jika debu memasuki sel baterai selama pengisian elektrolit, kinerja baterai dapat memburuk.
b. Pelepasan tutup sel dan pipa penyegel
Lepaskan pipa penyegel, kemudian lepaskan tutup sel dengan obeng.
Jika pengisian elektrolit dijalankan dengan pipa penyegel terpasang pada baterai, maka gas yang dihasilkan dapat mengakibatkan ledakan pada baterai. Pipa penyegel yang dilepaskan tidak perlu dipasang lagi.


c. Memasukkan elektrolit
Pasang selang dengan panjang yang sesuai pada botol elektrolit. Isi baterai dengan elektrolit sampai tinggi permukaan teratas melalui masing-masing lubang sel. Tinggi permukaan elektrolit akan turun dalam waktu singkat setelah pemasukan, jadi periksalah tinggi permukaan elektrolit dan tambahkan elektrolit seperlunya sampai ke UPPER LEVEL (batas permukaan teratas). Pastikan bahwa tinggi permukaan elektrolit tidak melampaui batas permukaan teratas. Jika melampaui, keluarkan elektrolit yang berlebihan dengan pipa penetes atau alat lain.


d. Melakukan pemeriksaan kembali tinggi permukaan elektrolit
Setelah elektrolit dimasukkan dan tinggi permukaan elektrolit tidak berubah lagi (sekurangnya 20 menit setelah pemasukan), periksa kembali bahwa tinggi permukaan elektrolit berada pada UPPER LEVEL. Jika masih dibawah UPPER LEVEL, tambahkan elektrolit lagi.




e. Pemeriksaan baterai setelah pengisian elektrolit Setelah mengisi elektrolit, ukurlah berat jenis elektrolit untuk mengetahui apakah unjuk kerja baterai akan memuaskan. Jika berat jenis rendah, setrum baterai.

f. Melakukan pemasangan tutup sel
Pasang tutup-tutup sel. Jika elektrolit tertumpah diatas baterai setelah selesai dengan pekerjaan, cucilah bagian atas baterai dengan air sambil menjaga agar air tidak masuk ke dalam baterai.




2. Persiapan baterai VRLA (tipe kering)
a. Melakukan pelepasan segel kedap udara
Letakkan baterai pada permukaan datar dan lepaskan segel kedap udara diatasnya.



b. Melakukan pemeriksaan elektrolit
Bacalah uraian pada pack elektrolit dan kotak baterai dengan hati-hati, dan periksalah apakah penggunaan elektrolit cocok untuk baterai tersebut.





c. Melakukan pelepasan penutup
Lepaskan penutup dari atas pack elektrolit.













d. Memasukkan elektrolit
Secara vertikal pasang pada pack elektrolit ke nozzle (mulut pipa) baterai untuk memasukkan elektrolit ke dalam baterai.





e. Melakukan pembuangan pembungkus elektrolit Setelah mengisi pack elektrolit, tunggu selama minimal
20 menit. (Untuk waktu yang tepat, lihat panduan baterai.) Periksa apakah elektrolit disuntikkan seluruhnya. Lalu, buang pack elektrolit.

f. Pemasangan tutup penyegel
Tekan tutup penyegel terhadap baterai sehingga setengah kencang terpasang pada nozzle baterai (Langkah 1). Kemudian, tekan lebih lanjut dengan jari- jari sehingga terpasang seluruhnya pada nozzle dan permukaan atas dari tutup penyegel menjadi datar (Langkah 2).
Pemasangan tutup penyegel yang tidak tepat memungkinkan udara (oksigen) masuk ke dalam baterai, sehingga akan mengakibatkan oksidasi pada pelat baterai dan memperpendek umur baterai.



g. Pemeriksaan voltase baterai
Periksa voltase antara terminal-terminal baterai untuk melihat apakah kinerja baterai mencukupi/layak. Voltase baterai sebesar 12,4 Volt atau lebih tinggi menunjukkan bahwa baterai dapat langsung dipakai. Voltase baterai kurang dari 12,4 Volt menunjukkan bahwa baterai harus disetrum dulu sebelum dipakai.





3. Persiapan baterai VRLA (tipe basah)
Sebelum baterai VRLA (tipe basah) digunakan pertama kali, periksa voltase antara terminal baterai untuk melihat apakah kinerja baterai sudah layak untuk digunakan. Voltase baterai sebesar 12,4 Volt atau lebih tinggi menunjukkan bahwa baterai dapat langsung digunakan. Voltase baterai kurang dari 12.4 V * menunjukkan bahwa baterai harus di charge sebelum digunakan.







C. Perawatan Baterai
1. Pemeriksaan
Karena struktur baterai berventilasi berbeda dari baterai VRLA (tipe kering dan basah), maka masing-masing harus diperiksa secara berbeda. Di bawah adalah pemeriksaan- pemeriksaan yang diperlukan untuk baterai berventilasi dan baterai VRLA. Pemeriksaan yang hanya diperlukan untuk baterai berventilasi dan pemeriksaan yang hanya diperlukan untuk baterai VRLA.
Pemeriksaan yang diperlukan untuk baterai basah dan VRLA
a. Pemeriksaan visual
Pertama, bersihkan debu dan kotoran dari baterai. Kemudian, periksalah secara visual, dengan memperhatikan apakah bagian-bagian berikut memperlihatkan keadaan yang tidak normal.
Periksa keretakan atau kerusakan pada baterai. Jika ada, gantilah baterai
Periksa apakah ada atau tidak kabel atau post terminal yang berkarat. Jika ada, gosok bagian yang berkarat dengan sikat kawat
Periksa apakah ada atau tidak terminal baterai yang longgar. Jika ada, kencangkan sekrup terminal dengan alat. Jika tidak dikencangkan, maka koneksi akan terlepas




b. Pemeriksaan yang diperlukan untuk baterai basah
Tinggi permukaan elektrolit
Tinggi permukaan elektrolit baterai basah menurun ketika digunakan. Jika baterai digunakan terus menerus dengan tinggi permukaan elektrolit yang rendah, maka kinerja baterai akan rusak atau terbakar atau meledak mungkin terjadi. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa apakah tinggi permukaan elektrolit berada di antara batas bawah (UPPER LEVEL) dan atas (LOWER LEVEL). Jika dekat dengan batas bawah, maka suntikkan air suling ke dalam masing-masing sel baterai untuk menaikkan tinggi permukaan elektrolit ke batas atas.




Selang pernafasan
Periksalah secara visual bagian-bagian dari selang pernapasan apakah bengkok, ada lekukan, atau tersumbat. Juga pastikan bahwa selang pernapasan telah dialurkan dengan benar.




c. Pemeriksaan yang diperlukan untuk baterai VRLA (voltase)
Periksa apakah voltase antara terminal-terminal baterai minimal 12,4 V. Jika dibawah batas minimal, maka setrumlah baterai. Segera setelah baterai selesai disetrum, voltase yang diperlihatkan lebih tinggi daripada voltase sebenarnya. Untuk mengukur voltase setelah menyetrum baterai, biarkan baterai beristirahat dulu selama kira-kira 30 menit, kemudian ukur voltase baterai.





2. Pelepasan dan pemasangan baterai
Salah satu ujung dari terminal negatif (-) baterai dihubungkan ke bagian logam dari sepedamotor seperti rangka atau mesin. Kemudian, jika terminal positif (+) dilepaskan atau dihubungkan dengan terminal negatif (-) yang tersambung pada baterai, kontak dari perkakas logam atau benda logam lain dengan rangka dapat mengakibatkan hubungan singkat. Hubungan singkat dapat menyalakan gas yang dibangkitkan di dalam baterai dan menyebabkan ledakan. Oleh karena itu, selalu lepaskan terminal negatif (-) baterai dulu sewaktu melepaskan atau memasang kawat baterai.




Pelepasan baterai:
Periksa dan pastikan kunci kontak mati
Lepaskan terminal baterai negatif (-)
Lepaskan terminal baterai positif (+)
Lepaskan baterai
*Untuk baterai basah, keluarkan selang pernapasan sebelum melepaskan baterai




Pemasangan baterai:
Pasang baterai pada kendaraan secara aman
*Saat memasang selang pernapasan dari baterai basah, pastikan tidak membengkokkan atau melekukkannya
Pertama, hubungkan terminal positif baterai
*Perhatikan bahwa pemasangan adalah prosedur kebalikan dari pelepasan
Kemudian, hubungkan terminal negatif (-).
Oleskan sedikit gemuk/grease ke terminal untuk mencegah karat.





3. Hal-hal penting saat pelepasan dan pemasangan baterai
a. Arus pendek antara baterai terminal
Jika terminal positif (+) dihubungkan langsung ke terminal negatif (-), sebuah hubungan singkat akan terjadi, yang menghasilkan percikan bunga api. Percikan bunga api dapat menyalakan gas yang dihasilkan di dalam baterai dan menyebabkan ledakan. Oleh karena itu, jangan sekali- kali letakkan alat logam atau benda serupa di atas baterai.






b. Penyambungan ke terminal yang salah
Jika satu kawat baterai dihubungkan ke terminal yang salah, maka kemungkinan komponen-komponen listrik dapat mengalami kerusakan


4. Penyetruman (charging)
Baterai diisi oleh generator selama mesin dalam keadaan hidup. Akan tetapi, jika baterai terkuras muatannya dan tidak diisi (umpamanya, jika kendaraan lama tidak dipakai atau jika ignition switch lupa dimatikan), akan sulit bagi baterai untuk menghidupkan mesin. Jika hal ini terjadi, pakailah charger (alat penyetrum aki) untuk memasok muatan listrik ke baterai.
Charger juga dipakai untuk memasok listrik ke baterai apabila sebuah baterai baru yang sedang dipersiapkan tidak mempunyai kinerja dengan baik.
Ada dua cara untuk menyetrum baterai. Penyetruman biasa dan penyetruman cepat.

Penyetruman biasa
Penyetruman biasa adalah cara untuk menyetrum baterai dengan arus listrik kecil selama jangka waktu lama. Jumlah panas yang dihasilkan pada metode ini adalah rendah, sehingga baterai dapat disetrum tanpa penurunan pada kinerjanya.





Penyetruman cepat
Penyetruman cepat adalah metode untuk menyetrum baterai dengan arus listrik besar selama waktu pendek. Metode penyetruman ini memperpendek umur pemakaian baterai. Oleh karena itu, kecuali dalam keadaan darurat, setrumlah baterai dengan metode penyetruman biasa. Selama penyetruman cepat, jaga agar arus listrik tidak lebih tinggi daripada aliran arus listrik yang ditentukan untuk penyetruman selama 1 jam.





5. Charger
Pakailah charger yang dirancang untuk dipakai untuk menyetrum baterai sepedamotor. Sewaktu mengisi baterai VRLA, pakailah charger yang dirancang untuk dipakai pada baterai VRLA untuk sepedamotor. Oleh karena kapasitas baterai sepedamotor rendah, pengisian dengan alat penyetrum baterai mobil dapat mengakibatkan overcharging. Untuk mengetahui dengan detail tentang bagaimana menyetrum baterai dengan charger tertentu, bacalah manual untuk charger itu dengan cermat.




a. Prosedur penyetruman
Penyetruman baterai dengan cara yang salah/terbalik (positif dan negatif) dapat memperpendek masa pakai baterai. Berikut adalah contoh bagaimana untuk menyetrum baterai.
1. Persiapan sebelum pengisian baterai
o Melakukan pelepasan tutup sel
Pada baterai berventilasi, lepaskan semua tutup sel untuk mengeluarkan gas yang akan dihasilkan selama penyetruman baterai.
Namun, pada baterai VRLA (tipe kering dan tipe basah), gas yang dibangkitkan diserap di dalam baterai, sehingga tidak perlu melepaskan tutup- tutup penyegelan. Jangan melepaskan tutup- tutup penyegelan secara paksa dengan obeng atau alat lain.




o Pemeriksaan tinggi permukaan elektrolit
Selama waktu pemakaian atau penyimpanan baterai berventilasi, tinggi permukaan elektrolit secara berangsur berkurang. Penyetruman baterai dengan tinggi permukaan elektrolit yang terlalu rendah dapat memperburuk unjuk kerja baterai. Periksalah tinggi permukaan elektrolit sebelum menyetrum baterai.
Oleh karena baterai VRLA tidak memerlukan penambahan air suling, mereka dibuat sedemikian sehingga tinggi permukaan elektrolitnya tidak dapat diperiksa secara visual.




2. Menghubungkan ke charger
Periksa bahwa charger (alat penyetrum aki) dalam keadaan mati. Hubungkan kabel merah (+) dari charger ke terminal positif (+) baterai, dan kabel hitam (-) ke terminal negatif (-) baterai. Penyambungan salah satu kabel dengan salah dapat menimbulkan kerusakan pada charger atau baterai.



3. Penyetruman (charging)
Aturlah arus pengisian dan waktu dengan mengikuti instruksi pada buku pedoman reparasi atau buku manual untuk baterai atau charger. Kemudian, hidupkan charger untuk menyetrum baterai dengan metode penyetruman biasa.




b. Pemeriksaan setelah penyetruman
Periksa apakah baterai telah berhasil di setrum dengan baik.



6. Hal-hal penting saat penyetruman baterai
a. Hati-hati terhadap peningkatan suhu elektrolit selama penyetruman baterai
Perhatikan dengan saksama setiap kenaikan pada suhu elektrolit. Alasannya adalah bahwa kenaikan pada suhu selama penyetruman baterai dapat mengakibatkan penurunan pada kinerja baterai atau persoalan lain. Jika suhu baterai hampir melampaui batas suhu teratas* sewaktu baterai disetrum, hentikan penyetruman baterai dan tunggu sampai suhu turun, atau setrum
dengan arus pengisian yang lebih rendah.



b. Jauhkan api dari penyetruman baterai
Isi baterai di tempat yang berventilasi baik dan jauh dari api. Alasannya adalah bahwa gas-gas yang dihasilkan selama pengisian baterai (hidrogen dan oksigen) dapat terbakar dan meledak.



c. Hindari overcharging
Pemasokan listrik secara berlebihan kepada sebuah baterai menghasilkan gas dengan mendadak, mengakibatkan keretakan pada baterai, keadaan terbakar, atau ledakan. Oleh karena itu, berhati-hatilah untuk menghindari overcharging sewaktu menyetrum baterai (terutama selama penyetruman dengan cepat).





d. Hindari penyetruman baterai yang dihubungkan secara paralel
Jangan menyetrum beberapa baterai sekaligus yang dihubungkan secara parallel. Bahkan walaupun kapasitas baterai adalah sama, kondisi dari masing-masing baterai mungkin berlainan. Oleh karena itu, arus pengisian akan berbeda di dalam masing-masing baterai.





7. Bagaimana mengukur voltase baterai dengan multimeter digital
Gambar di bawah menunjukkan multimeter digital. Bagian ini menjelaskan bagaimana cara untuk mengukur voltase baterai dengan multimeter digital. Untuk informasi yang lebih detail, lihat panduan multimeter.



a. Hubungkan test lead hitam ke terminal COM (-), dan test lead tes merah ke voltase terminal (+).
*Untuk multimeter digital dengan tombol power, hubungkan terlebih dahulu test lead, kemudian hidupkan power


b. Posisi saklar fungsi ke “pengukuran voltase DC”


c. Pasang test lead merah ke terminal baterai positif (+), dan test lead hitam ke terminal baterai negatif (-). Voltase akan ditampilkan pada layar.












No comments:

Post a Comment